Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

PUISI KH. MUSTHOFA BISRI

REFORMASI TERUS MELAJU api terus melalap kota dan hutan bayi-bayi terus dikabarkan dibuang sembarangan demam berdarah terus meminta korban aktivis-aktivis terus dikabarkan hilang perusahaan-perusahaan besar terus dibingungkan utang menteri-menteri terus bernegosiasi dengan para pemilik piutang bank-bank terus deg-degan petinggi-petinggi negeri terus berusaha meyakinkan negara-negara donor terus mempertimbangkan bantuan ibu-ibu rumah tangga terus mengeluhkan harga bahan-bahan toko-toko yang pintunya tak pro reformasi terus jadi sasaran penjarahan korupsi, kolusi dan nepotisme terus menjadi pembicaraan pengamat terus mengkritik dan mempertanyakan pakar-pakar terus berteori mahasiswa terus berdemonstrasi abri terus berjaga-jaga politisi-politisi terus memasang kuda-kuda ulama dan umara terus beristighatsah dan berdoa modal dan moral terus terkikis sembako dan kepercayaan terus menipis harga-harga terus naik rupiah yang dicintai terus melemah orsospol-orsospol

PUISI KH. MUSTHOFA BISRI

KAUM BERAGAMA NEGERI INI Tuhan, lihatlah betapa kaum beragama negeri ini mereka tak mau kalah dengan kaum beragama lain di negeri-negeri lain, demi mendapatkan ridha Mu mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka untuk berebut tempat terdekat di sisi Mu mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hamba Mu sendiri demi memperoleh rahmat Mu mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran bahkan mendukung kelaliman untuk membuktikan keluhuran budi mereka terhadap setanpun mereka tak pernah berburuk sangka Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini mereka terus membuatkan Mu rumah-rumah mewah di antara gedung-gedung kota hingga tengah-tengah sawah dengan kubah-kubah megah dan menara-menara menjulang untuk meneriakkan nama Mu menambah segan dan keder hamba-hamba kecil Mu yang ingin sowan kepada Mu nama Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan mereka merasa begitu dekat dengan Mu hingga masing-masing merasa berhak mewakili Mu yang me

PUISI KH. MUSTHOFA BISRI

SAJAK ATAS NAMA ada yang atas nama Tuhan melecehkan Tuhan ada yang atas nama negara merampok negara ada yang atas nama rakyat menindas rakyat ada yang atas nama kemanusiaan memangsa manusia ada yang atas nama keadilan meruntuhkan keadilan ada yang atas nama persatuan merusak persatuan ada yang atas nama perdamaian mengusik kedamaian ada yang atas nama kemerdekaan memasung kemerdekaan maka atas nama apa saja atau siapa saja kirimkanlah laknat kalian atau atas nama Ku perangilah mereka dengan kasihsayang rembang – agustus 1997

PUISI KH. MUSTHOFA BISRI

NEGERI TEKA TEKI jangan tanya, tebak saja jangan tanya apa jangan tanya siapa jangan tanya mengapa tebak saja jangan tanya apa yang terjadi apalagi apa yang ada di balik kejadian karena disini yang ada memang hanya kotak-kotak teka-teki silang dan daftar pertanyaan-pertanyaan jangan tanya mengapa yang disana dimanjakan yang disini dihinakan, tebak saja jangan tanya siapa membunuh buruh dan wartawan siapa merenggut nyawa yang dimuliakan Tuhan jangan tanya mengapa, tebak saja jangan tanya mengapa yang disini selalu dibenarkan yang disana selalu disalahkan tebak saja jangan tanya siapa membakar hutan dan emosi rakyat siapa melindungi penjahat keparat jangan tanya mengapa, tebak saja jangan tanya mengapa setiap kali terjadi kekeliruan pertanggungjawabannya tak karuan tebak saja jangan tanya siapa beternak kambing hitam untuk setiap kali dikorbankan tebak saja jangan tanya siapa membungkam kebenaran dan menyembunyikan fakta siapa menyuburkan kemunafikan dan dusta janga

PUISI KH. MUSTHOFA BISRI

NEGERI KEKELUARGAAN meski kalian tidak bersaksi sejarah pasti akan mencatat dengan huruf-huruf besar bukan karena inilah negeri bagai zamrud yang amat indah bukan karena inilah negeri dengan kekayaan yang melimpah dan rakyat paling ramah tapi karena kalian telah membuatnya menjadi negeri paling unik di dunia kalian buat norma-norma sendiri yang unik aturan-aturan sendiri yang unik perilaku-perilaku sosial sendiri yang unik budaya yang lain dari yang lain kalian buat bangsa negeri ini tampil beda dari bangsa-bangsa lain di muka bumi kehidupan penuh makna kekeluargaan yang harmonis, seragam dan serasi dengan demokrasi keluarga yang manis, rukun dan damai dalam sistem negeri kekeluargaan bapak sebagai kepala rumahtangga memimpin dan mengatur segalanya sampai akhir hayatnya bagi kepentingan keluarganya kepentingan keluarga adalah kepentingan semua kepentingan keluarga adalah kepentingan bangsa dan negara keluarga harus sejahtera dan semua harus mensejahterakan keluarga demi k

PUISI KH. MUSTHOFA BISRI

KAU INI BAGAIMANA ATAU AKU HARUS BAGAI MANA Kau ini bagaimana? Kau bilang Aku merdeka, Kau memilihkan untukku segalanya Kau suruh Aku berpikir, Aku berpikir Kau tuduh Aku kapir Aku harus bagaimana? Kau bilang bergeraklah, Aku bergerak Kau curigai Kau bilang jangan banyak tingkah, Aku diam saja Kau waspadai Kau ini bagaimana? Kau suruh Aku pegang prinsip, Aku memegang prinsip Kau tuduh Aku kaku Kau suruh Aku toleran Kau bilang Aku plin-plan Aku harus bagaimana? Aku Kau suruh maju, Aku maju Kau srimpung kakiku Kau suruh Aku bekerja, Aku bekerja Kau ganggu Aku Kau ini bagaimana? Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya Aku Kau suruh berdisiplin, Kau menyontohkan yang lain Aku harus bagaimana? Kau bilang Tuhan sangat dekat, Kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara tiap saat Kau bilang Kau suka damai, Kau ajak Aku setiap hari bertikai Aku harus bagaimana? Aku Kau suruh membangun, Aku membangun Kau merusaknya Aku Kau suruh me