Terkadang orang
tua lebih sering menggunakan egonya dalam memilih nama untuk sang buah hati. Dalam
hal ini orang tua memilih nama yang disukainya, misalkan mengambil nama
idolanya di sinetron sebagai harapan untuk anaknya. Tidak ada salahnya memang,
namun ada baiknya perhatikan tips tips berikut.
- Memilih
nama dari kitab suci
Ada baiknya bagi
orang tua, untuk memilihkan nama terbaik untuk sang buah hati yang di ambil
dari kitab suci. Untuk umat muslim, memilih nama nama dari al qur’an adalah
sangat mulya. Karena setiap kali umat muslim membaca al qur’an, anak akan akan
selalu disebut sebut, itu artinya semua umat muslim yang membaca al qur’an juga
mendo’akan anak anda menjadi seperti yang juga anda harapkan.
- Mengandung
arti yang indah serta do’a
Nama nama
seperti muhammad, malik, salsabila, serta khumaeroh adalah beberapa nama yang memiliki arti yang
memberikan kesan indah pada seorang perempuan dan kesan gagah bagi seorang laki
laki. Pilihlah nama nama yang mengandung arti baik serta sematkan harapan
kepada anak kita melalui nama, karena bagaimanapun nama adalah sebuah do’a dan
harapan.
- Jangan
memilih nama pasaran
Nama nama
seperti yulianto, purwanto, dewi, sri atau indah adalah beberapa nama pasaran
yang sebaiknya anda hindari. Mungkin ada berapa ribu orang di bumi ini yang
menggunakan yulianto sebagai namanya. Nama adalah identitas, nama yang sama
terkadang akan membuat seorang minder. Hindari nama pasaran, toh masih banyak
pilihan nama yang lebih baik serta pantas untuk anak kita.
- Memberikan
kesan enak saat di panggil
Pilihlah nama nama
yang memberikan kesan enak atau imut saat dipanggil. Orang orang sunda sering
menggunakan nama nama yang diulang beberapa katanya, ini dimaksudkan untuk
memudahkan atau memberikan kesan yang baik. Nama nama seperti tata sumarta, aep
saepudin, jaja miharja atau juga nama asli komedian sule, entis sutisna adalah
beberapa contohnya.
- Jangan
menggunakan nama jadul
Banyak orang tua
yang menuruti egonya dalam memilihkan nama untuk sang buah hati. Misalnya nama
jadul (jaman dulu) untuk anaknya dikarenakan nama tersebut adalah nama
seseorang yang sangat di idolakanya, misalnya. Hal ini perlu di hindari karena
yang menyandang nama “jadul” tersebut adalah anaknya yang akan hidup 10, 20, 30
serta 40 tahun kedepan, bukan orang yang memberikan namanya. Mungkin saja nama
yang dulu pernah dianggap keren namun beberapa puluh tahun kedepan akan
dianggap kampungan. Pikirkanlah..
- Perhatikan
susunan katanya
Hal yang perlu
di perhatikan berikutnya adalah susunan katanya. Saya ambil contoh nama saya
sendiri, Khoirul Anwarudin. Secara arti
nama saya sangat baik, sebaik baik cahaya agama. Dipanggilpun dengan kesan yang
mudah dan baik, serta juga tidak terlalu pasaran dan jadul. Namun karena nama
saya diambil dari bahasa arab, maka juga harus mengikuti kaidah bahasa arab
yang baik dan benar. Kalau anda mengerti bahasa arab. Dalam bahasa arab apabila
ada 2 kalimat isim maka isim yang terakhir harus membuang AL-nya. Karena nama
saya memiliki 3 kalimat isim, maka kalimat isim yang ke 2 serta ke 3 harus
dibuang. Nah disinilah masalahnya. Seharusnya, kalau dengan arti tersebut
sebelumnya, susunan yang tepat adalah khoirun anwariddin, bukan khoirul
anwaruddin. Ini mencerminkan orang yang memberikan nama bagi saya adalah orang
yang kurang faham bahasa arab, meskipun dengan makna yang indah dan dengan
sejuta harapan.
- Jangan
minder dalam memberikan nama untuk anak
Sebagian orang tua minder memberikan nama untuk anak
yang berbau barat atau dianggap kota. Karena mungkin mereka berpikir tak
terlalu penting menyematkan nama yang indah, karena telah pesimis dengan masa
depan sang anak. Hindarilah pemikiran seperti ini, karena anak anda akan minder
juga saat berhadapan dengan orang lain atau komunitas yang kebanyakan punya
nama yang bagus bagus.
Comments
Post a Comment