Skip to main content

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi manusia Dalam Proses Dakwah

1.1     LATAR BELAKANG
Dalam memahami perilaku manusia, para ahli psikologi memiliki pandangan yang berbeda-beda. Aliran Psikoanalisis, misalnya, memandang manusia sebagai makhluk yang berkeinginan (Homo Valens). Oleh karenanya, menurut pandangan ini perilaku manusia ditentukan oleh keinginan-keinginan dan dorongan libido. Sedangkan aliran Behaviorisme memandang bahwa manusia adalah makhluk yang bersikap pasif terhadap lingkungan. Sehingga perilaku manusia menurut teori ini merupakan bentukan dari kondisi lingkungan. Selanjutnya dalam pandangan psikologi humanistik berpendapat bahwa manusia adalah eksistensi yang positif dan menentukan. Berangkat dari pandangan ini mereka berpendapat bahwa perilaku manusia berpusat pada konsep diri. Jika dicermati secara seksama, perbedaan pandangan dari masing-masing aliran mengenai perilaku disebabkan adanya perbedaan pandangan terhadap konsep tentang manusia.


Dalam pandangan Islam, manusia dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.  Menurut terminologi al-Qur’an manusia dapat disebut al-Basyar berdasarkanpendekatan aspek biologisnya. Dari sudut ini manusia dilihat sebagai makhluk biologis yang memiliki dorongan primer dan  makhluk generatif (berketurunan). Sedangkan dilihat dari fungsi dan potensi yang dimiliknya manusia disebut al-Insan. Konsep ini menggambarkan fungsi manusia sebagai penyandang khalifah Tuhan yang dikaitkan dengan proses penciptaan dan pertumbuhan serta perkembangannya. Kemudian manusia dapat disebut al-Nas yang umumnya dilihat dari sudut pandang hubungan sosial yang dilakukannya. Manusia pun disebut sebagai al-Ins untuk menggambarkan aspek spiritual yang dimilikinya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa manusiamerupakan makhluk yang khas yang memiliki berbagai potensi yang dapatmemengaruhi perilaku mereka.
2.1       Pengertian Motivasi
Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan pilihan individu terhadap bentuk bentuk kegiatan yang dikehendaki. Istilah motivasi ini menyangkut sejumlah konsep, seperti dorongan (drive), kebutuhan (need) rangsangan, ganjaran, dan sebagainya. Jadi dapat dijelaskan bahwa motivasi adalah dorongan orang yang timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong kepada suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak untuk melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu : Menggerakkan, Mengarahkan, dan Menopang tingkah laku manusia. Motivasi mengarahkan kepada tingkah laku individu kearah suatu tujuan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan dorongandan kekuatan individu tersebut.
2.3       Peranan Motivasi Dalam Proses Dakwah
Tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggrakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Tujuan motivasi bagi seorang Dai adalah menggerakkan atau memacu objek dakwah (Mad’u) agar timbul kesadaran yang membawa perubahan tingkah laku sehingga tujuan dakwah dapat tercapai. Dalam proses dakwah diharapkan seorang Da’I mau menggerakan atau menimbulkan kekuatan dalam diri Mad’u dam pemimpin Mad’u untuk bertindak sebagai dengan ajaran ajaran agama yang disampaikan.selanjutnya seorang Da’I dituntut untuk mengarahkan tingkah laku Mad’u dengan menciptakan lingkungan yang dapat menguatkan dorongan dorongan tersebut.
Selain sebagai makhlul individual dan makhluk social, Manusia juga adalah makhluk berketuhanan yang secara naluri mengakui, bahwa ada sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan melebihi kekuatan manusia itu sendiri.
Bila ditarik kedalam proses dakwah. Maka keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan individual dan social harus dilaksanakan. Disini proses dakwah berada dalam tujuan pengembangan individualisasi dan sosialisasi manusia secara simultan,karena hal tersebut merupakan inti kebahagiaan didunia dan di akhirat.
Berdasarkan teori kebutuhan Abraham Maslaw, manusia memiliki kebutuhan kebutuhan yang menjadi dasar dari motivasi tingkah lakunya. Kebutuhan yang paling mendesak akan mendominasi tingkah laku seseorang untuk mencapainya dan perhatianya kepada kebutuhan yang lain akan terabaikan. karena itu dalam proses kegiatan dakwah, pemenuhan akan kebutuhan kebutuhan hidup manusia mutlak diperhatikan, karena tanpa menghampiri motif motif pokok manusia, pesan pesan dakwah mustahil dapat mempengaruhi prilaku objek dakwah (Mad’u) sebagaimana yang diharapkan.

2.2       Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Manusia
Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan. Di antaranya ada yang yang bersifat biologis yang berhubungan dengan reaksi organ tubuh. Pada umumnya, kebutuhan tersebut muncul untuk memelihara keseimbangan organik dan kimiawi tubuh. Misalnya saja kekurangan kadar makanan atau kekurangan kadar air dalam organ tubuh. Ada pula yang bersifat psikologis dan spiritual. Yang mana di antara kebutuhan ini ada yang bersifat penting dan lazim yang bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan kebahagiaan jiwa. Dari kebutuhan-kebutuhan manusia tersebut kemudian muncul berbagai macam motivasi yang mendorong manusia untuk melakukan penyesuaian diri guna memenuhi semua kebutuhan tersebut.
A.    Faktor biologis
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki motivasi biologis untuk mempertahankan eksistensi diri dan kelangsungan spesies (keturunan). Mereka akan membutuhkan makanan dan minuman untuk dapat bertahan hidup dan melarikan diri ketika melihat musuh yang menakutkan serta membutuhkan lawan jenis untuk kegiatan reproduktifnya.
Oleh karena itu, motivasi biologis memiliki pengaruh penting dalam kehidupan manusia. Rasa lapar mampu membuat manusia merasa lelah sepanjang hidupnya karena mencari sesuap makanan untuk menghilangkan rasa lapar tersebut. Sama halnya dia juga akan merasa lelah ketika terus berusaha menghilangkan rasa takut yang menghantui kehidupannya. Oleh karena itu, manusia tidak akan pernah berhenti memburu rasa aman yang bisa membuat dirinya tenang, tentram dan bahagia.
B.     Faktor Sosiopsikologis
Sebagai makhluk sosial, manusia akan memperoleh beberapa karakteristik yang memengaruhi tingkah lakunya. Faktor karakteristik ini sering disebut sebagai faktor sosiopsikologis yang dapat memengaruhi perilaku manusia. yaitu komponen afektif, kognitif, dan konatif. Komponen pertama merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Sementara komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
Komponen afektif dari faktor sosiopsikologis terdiri dari motif sosiogenesis, sikap dan emosi.
1)        Motif sosiogenesis                                                                                        
Motif sosiogenesis merupakan motif sekunder yang dapat memengaruhi perilaku sosial manusia. Secara singkat, motif-motifsosiogenesis dapat dijelaskan meliputi motif ingin tahu, yang meliputi mengerti, menata, menduga, motif kompetensi, motif cinta, motif harga diri dan kebutuhan untu mencari identitas, kebutuhan akan nilai dan kedambaan akan makna kehidupan serta kebutuhan akan pemenuhan diri.
2)        Sikap
Sikap adalah salah satu konsep dalam psikologi sosial yang paling banyak didefinisikan para ahli. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenesis yang diperoleh melalui proses belajar. Ada pula yang melihat sikap dengan kesiapan saraf sebelum memberikan respon. Dari beberapa definisi yang ada, Jalaludin menyimpulkan beberapa hal berikut: Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, relatif lebih menetap serta mengandung aspek evaluatif dan muncul dari pengalaman.
3)        Emosi
Emosi adalah kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan dan proses fisiologis. Coleman dan Hammen mengungkapkan bahwa emosi dapat berfungsi sebagai pembangkit energi, pembawa informasi tentang diri seseorang, pembawa pesan kepada orang lain dan sumber informasi tentang keberhasilan.

C.     Faktor Spiritual
Selain motivasi biologis dan sosiopsikologis, manusia juga memiliki motivasi yang bersifat spiritual. Motivasi ini tidak berkaitan dengan kebutuhan mempertahankan eksistensi diri atau memelihara kelanggengan spesies. Motivasi spiritual erat hubungannya dengan upaya memenuhi kebutuhan jiwa dan ruh. Sekalipun demikian, motivasi ini juga menjadi kebutuhan pokok manusia. Karena motivasi inilah yang bisa memberikan kepuasan hidup, rasa aman, tentram, dan bahagia.
Di antara beberapa motivasi spiritual yang penting dalam kehidupan manusia adalah motivasi beragama.
Oleh sebab itu, dalam pandangan Islam secara fitrah manusia sejak dilahirkan memiliki potensi keberagamaan. Namun potensi ini baru dalam bentuk sederhana, yaitu berupa kecenderungan untuk tunduk dan mengabdi kepada sesuatu. Allah subhanallahu wa ta’ala telah mengisyaratkan adanya potensi dasar yang dimiliki manusia untuk beragama dalam firman-Nya:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

D.    Faktor situasional
Perilaku manusia terkadang juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di luar dirinya. Faktor ini sering disebut sebagai  faktor situasional. Secara garis besar, faktor ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu aspek-aspek objektif dari lingkungan, lingkungan psikososial dan stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku. 
Aspek-aspek objektif dari lingkungan yang dapat memengaruhi perilaku seseorang terdiri atas beberapa faktor sebagai berikut:
1)        Faktor ekologis
2)        Faktor desain dan arsitektural
3)        Faktor temporal
4)        Faktor analisis perilaku
5)        Faktor teknologis
6)        Faktor sosial
Sementara faktor-faktor sosial yang memengaruhi perilaku manusia terdiri atas sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat, struktur kelompok dan organisasi dan karakteristik populasi. Dalam organisasi, hubungan antar anggota dan ketua diatur oleh sistem peranan dan norma-norma kelompok. Besar kecilnya organisasi akan memengaruhi jaringan komunikasi dan sistem pengambilan keputusan. Karakteristik populasi seperti usia, kecerdasan, karakteristik biologis memengaruhi pola-pola perilaku anggota-anggota populasi itu.
2.3       Peranan Motivasi Dalam Proses Dakwah
Tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggrakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Tujuan motivasi bagi seorang Dai adalah menggerakkan atau memacu objek dakwah (Mad’u) agar timbul kesadaran yang membawa perubahan tingkah laku sehingga tujuan dakwah dapat tercapai. Dalam proses dakwah diharapkan seorang Da’I mau menggerakan atau menimbulkan kekuatan dalam diri Mad’u dam pemimpin Mad’u untuk bertindak sebagai dengan ajaran ajaran agama yang disampaikan.selanjutnya seorang Da’I dituntut untuk mengarahkan tingkah laku Mad’u dengan menciptakan lingkungan yang dapat menguatkan dorongan dorongan tersebut.
Selain sebagai makhlul individual dan makhluk social, Manusia juga adalah makhluk berketuhanan yang secara naluri mengakui, bahwa ada sesuatu diluar dirinya yang memiliki kekuatan melebihi kekuatan manusia itu sendiri.
Bila ditarik kedalam proses dakwah. Maka keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan individual dan social harus dilaksanakan. Disini proses dakwah berada dalam tujuan pengembangan individualisasi dan sosialisasi manusia secara simultan,karena hal tersebut merupakan inti kebahagiaan didunia dan di akhirat.
Berdasarkan teori kebutuhan Abraham Maslaw, manusia memiliki kebutuhan kebutuhan yang menjadi dasar dari motivasi tingkah lakunya. Kebutuhan yang paling mendesak akan mendominasi tingkah laku seseorang untuk mencapainya dan perhatianya kepada kebutuhan yang lain akan terabaikan. karena itu dalam proses kegiatan dakwah, pemenuhan akan kebutuhan kebutuhan hidup manusia mutlak diperhatikan, karena tanpa menghampiri motif motif pokok manusia, pesan pesan dakwah mustahil dapat mempengaruhi prilaku objek dakwah (Mad’u) sebagaimana yang diharapkan.
Penting bagi seorang Da’I mengetahui motif motif mendesak dari sasaran dakwahnya agar seorang Da’I mampu menyesuaikan materi dakwah, metode dakwah, atau strategi dakwah yang tepat agar tujuan dakwah dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002)
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikas,i(Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 1985)
Faizah dan Lalu Mukhsin Effendi, Psikologi Dakwah(Jakarta ; Kencana, 2006)

Comments

Popular posts from this blog

Contoh puisi berkelompok

Kata, Kata, Kata Kata mereka,........  ibu, Engkau ada bahagia, lemahmu kau lupakanya Saat engkau kandung aku, surgamu katamu Kau nantikan aku, saat jalanmu terpapah kaku Ibu, engkau  korbankan jiwa ragamu Demi aku, buah hati kecilmu Katamu,........ ibu, Tumbuhlah aku dengan cinta yang wangi Merenggut asa, cita-cita dan harapan tinggi Menembus angkasa, peroleh bahagiaku nanti Ibu, engkau juang aku ini Merintih berdoa dalam malam yang sunyi Kataku...... Saat engkau berikan baju bagus yang kau pilih Aku melempar dan membuangnya dan dirimu bersedih Aau dekap aku dan genggam tangan mungilku ibu, aroma cintamu segarkan nafasku tumbuh harum dengan puji tulusmu Kataku, ..... saat itu Kumintakan uang jajan dan dirimu terdiam Katamu, kau tak punya uang Aku menangis dan meronta gundah Dan engkau terlihat tak berdaya Ibu, engkau mendambaku sepenuh jiwa Kau bilang pada orang orang Akulah terbaik bagimu Katanya.......

Tips aman menjadikan suara nyaring dan merdu

Tips aman menjadikan suara nyaring dan merdu Bagi sebagian orang , kualitas suara adalah salah satu hal penting yang harus di jaga dan di rawat, bahkan menjadi salah satu prioritas kebutuhan dalam hidupnya. Sebagian yang lainya berusaha meningkatkan kualitas suaranya agar terdengar lebih merdu dan nyaring. Kualitas suara memang sangat relativ, tergantung dari sisi mana ia menikmatinya. Namun sebagian besar penduduk indonesia beranggapan kalau suara yang merdu adalah suara yang terdengar nyaring, mengalun lembut dengan nafas panjang, serta dapat masuk dan mempengaruhi emosi orang yang mendengarkan. Berikut adalah beberapa cara yang patut anda coba. Cara seperti ini sering di gunakan oleh penyanyi, pembawa acara, presenter, qori’, muadzin dan lain sebagainya. Langkah langkah berikut ini bertujuan Agar suara menjadi merdu dan nyaring, tentunya aman dan tidak membahayakan, dengan catatan, langkah langkah berikut ini dilakukan secara teratur dan sesering mungkin serta denga